Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Untukmu Tuan para Tikus Berdasi

Pelakor Negara Lihai dalam wacana Beradu ini dan itu Tumpul dalam pergerakan Partai sebagai batu loncatan Ah... kena kau sekarang Memakai seragam orange tanpa lengan Bertuliskan TAHANAN Urat malu tak lagi mendarah daging melambai kan  tangan tanpa dosa Menebar senyum menawan ha..ha... ternyata senyum palsu Ah....Boeng Lagi-lagi kau Kau kemanakan uang rakyat? saatnya pelakor negara dibabat habis Negara yang katanya demoratis haruslah Berani berhukum berpijakan pancasila  dan UUD 1945 tidak melulu merubah UU Mengatas namakan rakyat Nyatanya ada maksud terselubung

hari wanita internasional

Lentera Wanita Kasat kusut wanita Bersajak dalam cengkraman Menuai ancaman diagonal Terlilit janji-janji tak diinginkan Seperti sampah Diseret...dibanting kemudian dilenyapkan Berdarah-darah namun tak dihiraukan Pentahta.... Perenggut mahkota wanita Pentahta...... Perusak lentera Pentahta.... mengkudeta kaum wanita Sejarah suram masa lalu Ku tutup...kujadikan literasi kesetaraan mulai digenggam ditempat ku berpijak saat ini