rindu



RINDU

Tuan....
Seuntai kata bijak selalu keluar dari mulut indahmu...
Setiap tatapanmu teduh dan meneduhkan...
Aku melihat Tuhan dalam dirimu...

Senja mulai tenggelam...
Meninggalkan jingga bersama kenangan...
namun senyummu tak pernah pudar...
kala itu, senyummu menjadi pelengkap senja di sore hari...

pantai indah karena sekumpulan air laut...
air laut indah karena beberapa ombak selalu berlomba mencapai bibir pantai...
ombak indah karena selalu  menunjukan pesonanya...
tapi semuanya akan hampa tanpa hadirnya kau disini....

bayanganmu selalu ada di setiap sudut pantai...
menemani setiap langkah kakiku...
bercengkrama bersama burung di sore hari...
menyapa kehangatan senja yang selalu terbatas oleh waktu...

Tuan...
jangan pergi bersama hilangnya senja...
sesekali jadilah bintang yang selalu ada disetiap waktu...
atau bulan yang selalu setia berada disamping pusat cahaya semesta...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATENANG.. BEDE Allah..!!

Masih Ada Allah Kok jika aku diberi ruang dan waktu untuk bermanja-manja. akan aku gunakan untuk merenungi kenangan, memutar lagu melow dan meneggelamkan pikiranku tentangmu. tapi itu adalah kebangsatan dunia, memikirkanmu yang bukan mahromku adalah suatu dosa. setiap orang telah ditakdirkan berpasang-pasang, lantas kenapa harus bersedih jikalau dia memilih pergi darimu? tanamkan dihatimu sesuatu yang sempat kau miliki kemudian dia memilih pergi dan tidak lagi ingin berjuang bersamamu, dia  bukanlah jodohmu. dia hanya orang yang Allah titipkan untuk kamu dan dia saling memperbaiki satu sama lain. hingga akhirnya kamu dan dia akan dipertemukan dengan sosok baru yang haqiqi. bukanlah suatu kebutulan Allah mempertemukan kamu, dia dan mereka. Allah selalu memiliki alasan dibalik pertemuan yang terjadi. jangan melulu kamu memaksakan sesuatu yang belum pasti adanya. bisa jadi seorang yang kamu puji-puji akan menjadi musuh besarmu kelak. Allah telah mengingatkan kita untuk menjau
Baca selengkapnya

Hilang

Senja, Kamu, dan Kenangan Sekarang, Kita seperti dua orang asing. Melihat tapi mengabaikan, mendengar tapi menghiraukan. Aku mulai mengerti alasan kita memilih bersikap layaknya orang asing. Kita berusaha mengendalikan masing-masing hati agar tidak lagi jatuh pada perasaan yang sama. Kita membutuhkan waktu untuk berdamai. Berdamai dengan semesta, keadaaan dan lebih-lebih berdamai dengan hati kita sendiri. Aku pernah kecewa saat jingga kemerah-merahan itu memancarkan semburatnya. Lagi-lagi aku sadar bahwa senja ada didepan kelopak mataku, membawanya jatuh tepat pada retina. Tapi tetap saja, aku merasa tidak bahagi. Sungguh, ini berbeda dari sebelumnya. Sukab, Kau paham maksudku bukan? Sepotong senja itu perlahan mulai menghilang. Pun juga aku kehilangan senja yang biasa aku kagumi...... Bersamamu..... Senja, Kamu, dan Kenangan..... M.E.N.G.H.I.L.A.N.G
Baca selengkapnya

pintaku

Keinginanku, Waktu Tak Lagi Berputar Suatu hal yang sangat sulit untuk melupakan semua kebiasaan yang kita lakukan. bayangmu tetap saja ada dalam hati dan fikiranku. semakin kucoba menghapus sosok dirimu sekuat itu pula bayangmu hadir dalam setiap gerak-gerik tubuhku. seperti orang gila, kamu selalu berada dimana aku tak ingin menghadirkanmu dalam dunia nyata. aku masih hafal betul minuman kesukaanmu, makanan kesukaanmu  dan  caramu berbicara. otakku, hatiku dan apa yang ada pada diriku sudah tak menginginkan kehadiranmu lagi. saat ini kau hanyalah sebatas kenangan yang selalu ingin kulupa.   lagi-lagi hujan mengingatkanku pada sosok dirimu. setiap tetesan air yang jatuh adalah sebuah pengharapanku agar aku bisa melupa tentangmu. hujan terus saja membanjiri tanah dan membanjiri hati yang tengah pilu. waktu selalu tak berpihak, ia selalu saja berhasil membawaku larut dalam kesepian. bagaimana denganmu? kau selalu saja asyik dengan duniamu tanpa memikirkan bagaimana aku.
Baca selengkapnya