pergi adalah cara untuk mengikhlaskan



Saatnya Pergi

Sebelum akhirnya kamu membuat luka yang teramat pedih, beberapa kali aku harus menahan rindu yang mendalam, kuhabiskan malam-malamku untuk  merenungi tentangmu. Memutar lagu-lagu sedih, membiarkan setiap lirik dan bait lagu membawaku kedalam kepiluan yang paling terdalam. Lagu-lagu itu selalu saja berhasil membawa memoriku tentangmu kembali terunggah dari ingatan. tentang setiap perkataan dan perilakumu, berharap setiap perkataanmu akan kamu wujudkan bersamaku, meminta kesempatan kedua dan membuat semuanya baik-baik saja seperti pertama kita bertemu. tapi hatiku sudah tak lagi menginginkan hal itu terjadi.

kamu memilih untuk tetap bersamaku tapi kau tidak mau meninggalkan sahabatku. aku kira kita akan membuat jalan kita bersama-sama, tapi kau malah membuat jalanmu sendiri. tidak ada pilihan lagi selain membuat jalan masing-masing tanpa harus melihat jalan yang akan dibuat bersama. melihat kembali sama halnya membuka luka yang selalu ingin aku obati. sebabmu aku tak akan megenal lagi rindu yang begitu menyayat hati.

mungkin orang diluar sana akan mengira akulah yang jahat, seolah aku lah yang melukai hatimu. kamu selalu berhasil mengelabui banyak orang untuk tetap berada dipihakmu.  tapi biarlah, itu sama sekali tidak akan merubah keputusanku untuk melangkah pergi darimu. biarlah waktu yang akan membuktikan rindu siapa nantinya yang tak mampu ditahan, dan siapa yang akhirnya akan menyesal perihal kelihaian dalam berdusta.

hatiku selalu saja berdetak kencang setiap kali mendengar namamu, setiap kali kamu mengungkapkan perasaanmu. kata maafmu  hampir selalu berhasil meluluhkan hatiku. berapa kali aku mencoba menyakinkan hatiku untuk tidak lagi menerimamu dalam hidupku, berapakali aku harus mengelak dari perasaanku sendiri. apa kau pikir ini adalah permainan yang lucu? sebabmu aku tau pilihan untuk pergi adalah jalan yang terbaik.

aku sudah tidak lagi membuka tulisan yang pernah aku buat untukmu, memasukkan barang-barang pemberianmu membuatnya menjadi satu dan memasukkannya kedalam lemari. aku berharap tidak ada lagi harapan apapun dariku untukmu. aku mengubah semuanya, suasana, pembicaraan, tatapan. aku rubah semuanya menjadi dingin sedingin dinginnya. aku hanya tidak ingin melukai sahabatku, melukaimu dan melukai hatiku sendiri. Bagiku, melepasmu memiliki kesulitan tersendiri, tapi aku tantang diri aku untuk bisa bangkit dari kepiluan yang selalu menghampiriku.

tak ada gunanya berjuang sendiri. karena perjuangan bukan hanya tentang aku atau kamu semata tapi perjuangkan merupakan bagian dari kita, memadukan aku dan kamu menjadi kita. aku ingin berjuang bersama, mewujudkan setiap harapan yang menjadi impian dari kita, tapi bukan denganmu. aku sudah pernah memberikan kesempatan berjuang untukmu. tapi kamu mengaggap remeh tentang itu. kuputuskan mencari rumah baru yang mau berjuang bersamaku, menggapai semua impian-impian yang sempat tertunda karenamu.

aku mulai lelah kau tarik ulur. hingga akhirnya aku memutuskan untuk menjadikanmu sosok baru tak lebih dari orang asing. kalaupun lebih, hanya sebatas  menjadi dua orang yang baru kenal tanpa ada lagi jatuh hati pada perasaan yang sama. Bagiku, kamu adalah masa laluku yang selalu ingin aku kubur dalam-dalam.

suatu ketidakmungkinan melupakan tentangmu, aku hanya butuh membiasakan diri tanpamu. kini saatnya aku harus pergi dan menyudahi semua tentangmu. tanpa harus menanmkan kebencian akanmu, kebencian hanya akan mengingatkanku padamu lebih dari pada biasanya. cukup, sudahi dan pergi..!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATENANG.. BEDE Allah..!!

pintaku

Hilang